Jumat, 23 Oktober 2009

Malam Marah

Dear Blog, (Harusnya kan Dear Diary yaa..)

Malam ini adalah malam terburuk, terburuknya perasaan gue tentang si Jeruk!
Bukan perasaan cemburu, atau kesal. Tapi kecewa, AMAT SANGAT KECEWA. Setidaknya kalau nanti Jeruk baca blog gue, dia bisa ngerasain seberapa besar AMARAH gue ke dia.
Gue nggak akan bentak-bentak dia, atau maki-maki dia sampai dia sakit hati. Hal-hal seperti itu malah nggak akan bikin dia sadar, sadar kalau malam ini dia sudah menyadari kebodohannya tapi malah makin bodoh karena setelah baca blog ini, dia sadar punya 2 penyesalan sekaligus dalam semalam.
Penyesalan dia yang pertama ….. (Kuliah).
(Calon) penyesalan dia yang kedua ….. (Pacar).
Sebenarnya perasaan gue saat ini lagi nggak jelas banget, badan lagi nggak enak, pacar berasa kayak dia masih jomblo (perasaan gue yang bilang), hehe.
“Jeruk, pasti mau nanya ya kenapa bisa bilang kamu masih jomblo?”
-
“Ya iyalah, kalau kamu merasa sudah punya pacar, harusnya berubah dong, jangan bertingkah laku yang bisa buat orang lain khawatir, tapi kamu sendiri malah nggak merasa dikhawatirin.”
Andai kamu tau, malam ini kamu bisa bertamu ke rumah dan aku sempat menantikan sampai akhirnya aku sadar kamu masih jadi warga kampus yang setia (maksudnya belum pulang dari kampus).
Lagi-lagi ya Jeruk, nggak enak lho rasanya punya perasaan kayak begini. Kapan-kapan ngerasain ya.
Hehe
-Padahal baru kemarin kita foto berdua :( -










*Sampai jumpa di cerita selanjutnya.
xoxo

Selasa, 13 Oktober 2009

JERK ALERT !!!

To get sex, guys will say anything!

Nggak peduli se-dangdut apapun gombalannya, kalau udah niat dan ‘kepingin’, those jerks (cowo brengsek) bisa menjelma jadi juara kosa kata. Pasang alarm deh, karena di luar sana banyak jerks dengan koleksi kalimat penjerat!

Jerks yang dimaksud di sini adalah cowok brengsek-menyebalkan yang ada maunya, khususnya terhadap cewek atau pacarnya. Untuk melancarkan aksinya, para cowok brengsek ini punya segudang kalimat penjerat, bisa berupa pujian atau omentar yang dia harap bisa membuat cewek luluh dan will do anything he asks. Tapi tenang, karena sebenarnya ada ciri khusus yang jelas banget untuk mengenali cowok-cowok jerks.


WHEN JERKS HUNT, THEY REALLY TOO MUCH… (Ooopss)

Penggombal sejati punya banyak stok kalimat untuk emndapatkan apa aja yang mereka mau. Dari ‘I love you’ yang standar, obral janji, sampai yang terkesan maksa. Jerks yang lagi berburu adalah makhluk yang rajin. Sering memuji dan sebentar-sebentar bilang cinta. But, beware girls! Biasanya pujian para jerks ini selalu ada buntutnya.

Pujian jerks biasanya nggak jauh-jauh dari fisik. Memuji badan, kecantikan, atau ukuran badan yang (katanya) sexy. Buat contoh nih, yaa:

  • “Mata kamu dalem banget, aku suka tersesat kalau ngeliat kamu lama-lama.”
  • “Badan kamu bagus, sexy di tempat-tempat yang tepat."
  • “Bibir kamu penuh dan gemesin.”, dan masih banyak lagi.

Bisa aja kita risih denger kalimat-kalimat itu terus langsung mikir “Apa siiihhh???” atau “Gombal gila nih cowok..!!”. Tapi jujur deh, nggak ada cewek yang nggak seneng dipuji.

Tapi tunggu dulu, nggak semua rayuan gombal mengomentari hal-hal fisik. Jerks yang lihat tahu kalau cewek nggak bisa digombalin dengan cara yang sama. Biasanya para jerks ini melakukan observasi dulu, merhatiin elebihan dan kesukaan kita. Kalo udah ketemu, ibarat jalan tol aja ke hati cewek. Kalau si cewek temennya banyak, dia akan memuji kelebihan si cewek dalam bergaul. Atau kalau si cewek senang berdiskusi dan straight A student, dia akan memuji kepintarannya. Tapi hati-hati yaa, jangan langsung klepek-klepek kalau dipuji. Pikir dulu apakah itu sekedar pujian kosong atau penuh dengan niat-niat ngeatif.


Using Your Relationship

  • “Kamu cinta aku kan? Kita saling percaya, kamu pasti mau.”
  • “Pasangan yang lain semua begitu, kenapa kita nggak?”
  • “Ahh.. Kamu polos banget, ketinggalan jaman!” atau “Ahh, kamu nggak gaul banget sih.”
  • “Kan Cuma sekali ini aja, kalau kamu kenapa-kenapa aku tanggung jawab kok.”

Yaaa, benaarrr… Pacar yang baik dan menghormati nggak akan mungkin minta kamu melakukan hal-hal yang bisa merusak masa depan. Apalagi sampai maksa, mendesak terus-menerus sampai kamu bilang iya. Hati-hati, jangan-jangan kamu punya pacar yang manipulatif. Get over it, girls.


Ngancem Putus

  • “Kalau kamu nggak mau terus, mending kita putus aja lah."
  • “Aku dulu putus sama mantanku gara-gara hal ini juga lho!”
  • “Aku capek gini-gini terus” atau “Bosen aku sama gaya pacaran kita.”
Putus adalah alternatif terbaru dalam skenario jerks. Sebentar-sebentar ngancem putus. Tampang mereka bikin menderita dan berlagak sensitif supaya cewek merasa bersalah. Kamu jadi terbeban karena di satu pihak kamu mau mempertahanan prinsipmu, tapi di lain pihak kamu nggak mau kehilangan dia. Kalau dapat tipe kaya begini, coba ditantang aja, kamu bilang “iya” kalau dia minta putus. Lalu liat reaksinya. Let him know who’s in charge!



Dari semua keterangan di atas, nggak keseluruhan itu berlaku buat semua laki-laki lho. Diantara kaum mereka (cowok), pasti ada yang masih punya rasa tulus. Pintar-pintar kita menilai mereka aja, tapi inget. Jangan gampang meresap apa yang mereka mau yaa, kita

juga harus punya saringan untuk memil

ih-milih dari semua perkataan dan perbuatan mereka terhadap kita.

Finally, “Love your ‘love’ with love, not with desire thing.” **

**Cintai ‘cinta’mu dengan cinta, bukan dengan nafsu.

Sabtu, 10 Oktober 2009

Copy-Paste Memory ‘Gue’

Ada cerita nii tentang si gue, simak sebentar yee

. . .

Selesai pratikum tadi (Sabtu siang) gue langsung sms temen gue (Ani gendut), “Ani dimana?”, ga lama ani bales “Gue di kampus G, kesini cepetan”. Berhubung saat itu gue lagi di kampus E, jalan deh gue ke kampus G. Tertatih-tatih gue jalan pake rok kekecilan, mana panas lagi, akhirnya sampe juga di kamps G. Bertemulah gue disana sama Ani, Eka, dan temen-temen sekelas waktu gue semester 1-2. Baru aja tarik nafas terus niat mau duduk, ehhh kok si Ani udah narik tangan gue lagi, ngajakin ke kampus E, makan siang katanya. Masya Allah, bener-bener yaa. Bengong deh gue saat itu, ngapain pake minta gue ke G, udah aja gue tunggu Ani sama Eka di kampus E. Kalo kaya’ begini kan 2 kali capek. Jalan balik ke E deh tuu gue akhirnya, bareng-bareng Eka, Ani (pengen gue gelindingin rasanya, sangking keselnyaaa).

Sampaaiii juga di depan kampus E, kita makan deh di Depot Asih (Rajanya soto, kata gue. Hha). Gue pesen menu fav. gue disitu, Soto Daging, teh panas tawar, nasi setengah (perlu ga sih disebutin).

Selesai makan gue siap-siap santai di kampus E (abis makan, tidur), tapii ternyataa Eka (bernama lengkap Eka Fitriatun) ada kelas lagi di kampus G. Masya Allah lagi deh gue, bengong lagi deh gue, kenapa gak makan di kampus G ajaa coba. Bener-bener tercabik-cabik kaki gue saat itu, akhirnya jalan lagi kita bertiga ke kampus G. Nambah bawa beban juga gue abis makan (perut serasa mau luber), rok makin sempit, cuaca makin panas, hati kian dongkol.

Sampai lagii gue di kampus G, nemenin Eka cuci muka, terus niat santai di depan kelas Eka, tapii ya ampuunn… Ternyata kelas Eka selanjutnya di lantai 4, ogah gue kesana. Kali ini Ani ada baiknya juga, ngajak gue santai di depan kelas Irene (sahabat gue juga, yang ini makannya banyak, hihi), lumayan laah kelas dia ada di lantai 2. Sambil nunggu kelas Irene bubar, gue ngobrol-ngobrol deh tu sama si Ani (dendam gelindingin Ani udah ilang), gue cerita tentang kisah cinta gue sama si Jeruk (janjian ketemu hari ini juga), ada juga cerita tentang abang angkatnya dia (siapa yang diangkat nii? Jangan Ani deh, berat), sebut saja namanya ‘Aboc’ (susun huruf dari belakang, artiin ke bahasa Inggris). Gue ga tau deh kapan mereka saling adopsi sampe jadi abang ade begitu, tapi yang jelas perjalanan cerita mereka baik-baik aja (sukur alhamdulilah). Lagi asik-asik jadi topik perbincangan, si ‘Aboc’ lewat deh tu, tapi dia langsung ke lantai 3. Gak lama gue sms ‘Aboc’ untuk turun ke lantai 2, nemuin si Ani (ade angkat Aboc).

Abiis itu turun deh si Aboc, ketemu deh sama Ani, ketemu deh sama gue juga. Ngobrol, ngobrol, ngobrol, ada sms dari Jeruk “Aq uda di depan kampus kamu”, meluncurlah gue dengan penuh cinta ke tempat dia nunggu (lebaii sedikit gpp deh ahh :p). Bingung tuh kita mau kemana (Jeruk’ku tanpa motor jadi agak sulit menentukan tujuan), akhirnya gue ajak Jeruk naik ke lantai 2, nemuin temen-temen yang laiin, ehh papasan sama beberapa kawan lama (Teman semasa semester 1-2), kenalin Jeruk ke mereka, langsung terusin perjalanan ke lantai 2 dehh. Udah sampai di atas, tariik nafaas, telpon Upi (salah 1 gembong mafia ter’besar’ di komplek rumah gue) yang ternyata lagi di salon, sama sekali tidak membantu mencarikan ide ‘kemana kita (Gue+Jeruk) malam ini’. Pamit dehh gue ke yang lain, tujuan pergi gampang deh.

Peran utama ganti nama dari ‘Gue’ menjadi ‘Kita’

Akhirnya dan akhirnya, sii ‘kita’ memutuskan untuk nonton aja di Margo City (Jeruk pengen nonton The Proposal). Kita pun memulai perjalanan ke Margo, lumayan panas, maceet (udah jadi langganan depok), tapi jadi ga begitu terasa karena ‘Kita’ memiliki cinta yang membuat nyaman suasana (lebaaiii lagii, hahaha).

Sampaii di Margo, langsung ke Platinum beli tiket, kita ambil yang jam 05.20 pm (kalo ga salah), studio 1. Ngisi waktu kosong sambil nunggu film dimulai, ‘Kita’ jalan-jalan dulu deh tuu, liat orang konser mainin musik (apaan deh ga tau namanya, pake kostum indian gt) di dalam pintu masuk Margo.

Waktu sudah menunjukkan 05.20 pm, ‘Kita’ pun segera menuju ke studio 1, sampaii di sanaa, mulaii menonton.

Berikut cerita singkat film yang ‘Kita’ tonton:

The Proposal berkisah tentang Margaret Tate (diperankan Sandra Bullock) sebagai kepala editor perusahaan penerbit buku. Semua pekerjanya, termasuk asistennya Andrew Paxton (diperankan Ryan Reynolds), tidak menyukainya, dan ia memecat seorang editor senior, Bob Spaulding (Aasif Mandvi) karena tak mampu menampilkan seorang pengarang yang bernama Frank di acara Oprah. Setelah mengetahui bahwa ia akan dideportasi ke Kanada, ia memaksa Andrew menikahinya. Ketika pemerintah menginvestigasi, Mr. Gilbertson (Denis O'Hare) memberitahu akibat dari pernikahan pura-pura. Andrew akhirnya menerima, dengan syarat bahwa ia diangkat menjadi editor dan manuskripnya dipublikasikan. Ia juga memaksa Margaret meminta dengan baik dan memberitahu orang tua Andrew di Sitka, Alaska. Dan bisa ditebak, hal ini menjadikan mereka berdua semakin dekat.

. . .

Selesai nonton, ‘Kita’ langsung pulang naik angkot lagi ke rumah masing-masing (sungguh bersyukur rumah ‘Kita’ berdekatan).

. . .

Okkeh begitu saja cerita tentang ‘Gue’ dan ‘Kita’, inti dari semuanya ini Cuma mau berbagi cerita tentang hari ini ajaa. Buat yang merasa ‘Gak penting banget’, tolong dilupakan saja semua yang telah dibaca.

Hahaha.

Kalo ada salah-salah kata, harap dimaklumi yaa.. Namanya juga ‘Copy-Paste Memory’, jadi belum ada yang diedit. ^^

Jumat, 09 Oktober 2009

NEW MOON (Novel & Film Kedua Twilight Series)






New Moon merupakan bagian dari Seri kedua novel Twilight karangan Stephenie Meyer yang melanjutkan cerita pada Novel sebelumnya, Twilight. Pada Seri pertama, Twilight menceritakan tentang awal bertemunya Edward Cullen (Vampire tampan, baik hati), dengan Isabella Swan (Manusia normal), sampai terbentuknya cinta diantara mereka. Sama seperti novel sebelumnya, New Moon akan dirilis kedalam layar lebar pada bulan November 2009, berikut ulasannya.


New Moon mengisahkan tentang kehidupan Isabella Swan setelah ditinggalkan kekasih tercintanya, Edward Cullen. Bella tetap menjalani hari-harinya seperti biasa, tetapi seperti ada sesuatu yang sudah direnggut paksa dari dirinya. Seperti nyaris tanpa kehidupan. Charlie yang tidak sanggup melihat putrinya yang seperti mayat hidup, nyaris mengirim Bella kembali ke Phoenix. Walau Bella selalu berusaha selalu baik-baik saja, tetapi Charlie tahu betul apa yang sedang dialami Bella. Sampai akhirnya Charlie memberikan ultimatum agar Bella tidak perlu sekeras itu menampung kesedihan dan bertingkah seperti tidak terjadi apa-apa, Bella pun memutuskan untuk mulai bangkit dan bergaul kembali dengan teman-teman dari sekolahnya, meskipun dia tahu akan sangat sulit untuk memulai semua itu setelah aksi 'diam & menarik diri' yang telah dilakukannya selama berbulan-bulan. Sebelumnya, Bella benar-benar tidak peduli lagi dengan teman-temannya sehingga mereka pun pada akhirnya berhenti mencari-cari dirinya dan berkomunikasi dengannya.


Bella memulai bagian tersulit yaitu berbicara dengan Jessica, Bella mengajak Jessica menonton film bareng yang benar-benar tidak akan mengingatkan dirinya dengan Edward, film Zombie. Dengan susah payah Bella meyakinkan Jessica, dan terus berprilaku manis, akhirnya Jessica pun memenuhi ajakan Bella. Satu kejadian di kota setelah ia selesai menonton film memberikannya ide gila, ketika itu Bella bertemu dengan anak-anak berandalan yang dari jauh mirip anak-anak yang hendak mencelakakan dirinya dulu, tiba-tiba Bella merasakan delusi di kepalanya, delusi yang manis dan amat dirindukannya. Bella seakan-akan mendengar sosok Edward berbicara padanya jelas seperti Edward yang selalu mengingatkannya bila ia bertingkah ceroboh dan membahayakan dirinya. Kemudian ia medapat ide fantastis untuk memunculkan delusi itu kembali.


Beberapa selang waktu kemudian, Bella melihat 2 buah sepeda motor teronggok di pekarangan tetangganya, lalu Bella menemui tetangganya itu dan membeli 2 sepeda motornya. Bella berniat untuk memperbaiki sepeda motor itu, tentunya tanpa sepengetahuan Charlie yang akan membunuhnya kalau tahu ia mengendarai motor. Kemudian Bella menemui Jacob Black yang dia tahu ahli memperbaiki benda-benda semacam itu. Anehnya ketika ia menemui Jacob Black, ada sesuatu pada anak itu yang menyembuhkan 'rongga' di dadanya. Bella pun tidak menyangka, menemui Jacob akan memberinya perasaan aman dan nyaman, seperti memiliki seorang sahabat yang amat dibutuhkannya.


Hari-hari bersama Jacob pun dilaluinya dengan tawa, dan kehangatan, sampai suatu

saat Jacob menjauhinya tanpa alasan. Hal ini lagi-lagi memberikan rasa pilu kepada Bella, tapi ia tidak menyerah, tidak untuk kali ini. Bella terus berusaha menemui Jacob, bagaimanapun sakit hatinya terhadap penolakan-penolakan Jacob dan lingkungannya, Bella tetap berkeras hati menghubungi Jacob. Dan usahanya pun tidak sia-sia, Jacob kembali menemuinya dan meminta Bella untuk menebak apa yang terjadi pada Jacob sebenarnya. Setelah Bella mengetahui semuanya, hal itu tidak merubah apapun diantara dia dan Jacob. Tetapi, kenyataan lain membuat kehidupannya kembali terpuruk, ada sesuatu di luar sana yang masih mengincar dirinya.


Kelengkapan cerita bisa dilihat di buku New Moon, atau simak secara nyata kisahnya dalam layar lebar pada bulan November nanti.